POLANTAS YANG DISENANGI MASYARAKAT

Aiptu Yusuf Pasali bersama Wakapolda Sulut dan Dir Lantas Polda sulut usai upacara bendera bulanan di Mapolda Sulut
Aiptu Yusuf Pasali bersama Wakapolda Sulut dan Dir Lantas Polda sulut usai upacara bendera bulanan di Mapolda Sulut

MANADO, Humas Polresta Manado – Ketika sebagian orang menganggap tugas Polisi lalu Lintas hanya menilang dan mencari-cari kesalahan pengendara, namun tidak dengan bapak ini.

Aiptu Yusuf Pasali, anggota Polantas Polresta Manado adalah sosok Polisi yang sederhana dan disegani masyarakat. Dia tidak pernah mengeluh ataupun melakukan pungutan liar yang selama ini menjadi stigma di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, Komandan yang kini berusia 53 tahun ini menantang balik pengendara yang coba-coba memberikan sogokan uang. Dan menurutnya masih banyak polisi yang baik di negeri ini. Kalau pun ada yang nakal, itu merupakan oknum.

Dituturkan oleh pria kelahiran Toraja, 19 September 1963 ini, pernah dia menegur pengendara angkot yang melanggar rambu lalu lintas, karena pengendara ini merasa bersalah dan ingin cepat pergi, dia langsung menawarkan sejumlah uang kepada Aiptu Yusuf, yang setiap harinya mengatur lalu lintas di dekat Pos Polisi Patung Sam Ratulangi, Manado.

“Begini Pak, dari pada Bapak yang kasih duit, mendingan saya yang beri Bapak duit lebih dari itu, tapi jangan diulang lagi kesalahan serupa,” tutur pria yang tinggal di Aspol samping Kantor DPRD Sulut.

Cara begini menurutnya sangat ampuh, agar mereka yang melanggar bisa memiliki rasa malu dan tidak akan diulang lagi.

Yusuf Pasali masuk polisi dari SPN Batua, Sulawesi Selatan dan lulus tahun 1989. Selanjutnya Mabes Polri menempatkan beliau ke Polda Maluku sampai dengan tahun 2000.

Saat kerusuhan tahun 2000, komandan ini pindah tugas ke Polda Sulawesi Utara, tepatnya di bagian Sekretariat Umum. Hanya setahun di Setum, Dia hijrah ke Direktorat Lalu Lintas Polda Sulut.

Semenjak Tahun 2006 hingga sekarang, Aiptu Pasali ditugaskan di Satuan Lalu Lintas Polresta Manado.
Baginya, tugas yang ia emban merupakan amanah yang harus dipikul dan dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada Pimpinan dan Negara, tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Biarlah apa yang selama ini saya lakukan menjadi contoh teladan bagi anggota lainnya terutama anak-anak saya,” tutur Bapak dari 5 orang anak ini.

Aiptu Yusuf sendiri memilki 5 orang anak, 1 diantaranya anak angkat yang kini berprofesi sebagai anggota Polwan Polda Sulut.

Banyak orang beranggapan kalau dirinya merupakan sosok polisi yang perlu diteladani, namun menurutnya itu masih jauh dari anggapan. “Saya ini masih banyak kekurangan, namun dari kekurangan itu saya belajar,” katanya.

“Saya juga sering memarahi para pengguna jalan khususnya para sopir yang melanggar aturan, dan menurut saya itu suatu kekurangan saya,” jelas pria yang disapa Pak Kumis ini.

Salah satu rutinitas yang dia lakukan sebelum ke kantor adalah mengantar isteri ke pasar. isterinya juga membantunya dalam hal pembiayaan anak-anak, dimana isterinya mempunyai usaha warung di salah satu SMA di Manado.

Sosok Polisi yang tak kenal capek ini memang sangat disegani masyarakat di sekitar tempat kerjanya. Ketika beliau tidak ada, banyak orang yang bertanya. Dan ketika beliau sudah capek dalam mengatur lalu lintas, maka menurutnya ada cara yang bisa menghilangkan rasa capek tersebut, yaitu dengan bergoyang atau berjoget sambil mengatur lalu lintas. Dan masyarakat pun memaklumi sekaligus mengagumi sosok Pak Polisi ini.

Kepada anggota Polri yang masih muda, beliau berpesan agar jadilah polisi yang baik, yang memilki banyak teman dan jangan terlibat dengan pungli-pungli yang bisa merusak nama baik institusi. “Laksanakanlah tugasmu dengan baik dan ikhlas,” singkatnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *